KSU Bangun Sejahtera


MASA DEPAN KOPERASI KANTOR
Oleh: Aji Sofanudin

Ada banyak bentuk perserikatan usaha; UD, CV, PT, koperasi, dan lain sebagainya. Namun, konon bentuk usaha yang paling cocok dikembangkan dan sesuai dengan jiwa konstitusi negara adalah koperasi. Koperasi merupakan usaha bersama yang mana usahanya dari, oleh, dan untuk anggota. Kedudukan anggota menjadi sentral dalam pengembangan kemajuan sebuah koperasi. Begitu sentralnya sehingga kedudukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bisa mengubah seluruh kebijakan yang terkait dengan berbagai hal: perubahan AD/ART, pergantian pengurus, dan kebijakan strategis lainnya.
Di kantor Balitbang Agama Semarang, sejak tahun 1986 telah berdiri sebuah koperasi, yakni KPRI Bangun Sejahtera. Dari namanya sudah mengisyaratkan keberpihakan kepada kesejahteraan anggota. Bahkan, ‘baru bangun’ saja sudah harus sejahtara. Apalagi kalau koperasi tersebut melakukan aktivitas usaha yang mendatangkan profit. Pastilah kesejahteraan anggota menjadi tujuan utama setiap gerak langkah koperasi.
Saat ini dari sisi kelembagaan koperasi kita telah berubah dari koperasi pegawai republik Indonesia [KPRI] menjadi Koperasi Serba Usaha [KSU]. Perubahan kelembagaan ini patut disyukuri karena gerak langkah koperasi ini mestinya bisa lebih lincah bila dibandingkan masih menjadi KPRI. Otot-otot KSU lebih besar dan kuat sehingga beragam usaha bisa dilakukan. Meskipun, juga perlu disadari kewajiban-kewajiban yang diemban KSU pun lebih banyak, setidaknya setiap bulan harus membuat laporan usaha dan menyusun pelaporan pajak yang rutin dilaporkan ke KPP Pratama.
Di kantor kita usaha koperasi yang sudah berjalan sejatinya hanya dua yakni simpan pinjam dan jasa pembelian barang. Dua usaha ini yang menjadi tulang punggung kegiatan koperasi. Ada banyak jenis simpanan: simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan lebaran, simpanan khusus, dan tambah satu lagi simpanan pensiun. Simpanan pokok hanya dibayarkan sekali. Simpanan wajib merupakan kewajiban tiap anggota tiap bulan yang besarnya telah ditentukan. Simpanan sukarela kewajiban tiap bulan, besarnya sukarela dan bisa diambil sewaktu-waktu jika anggota membutuhkan. Simpanan lebaran, diambil pada waktu lebaran. Simpanan khusus merupakan pengembalian jasa 1 % dari setiap pinjaman anggota. Dan simpanan pensiun adalah simpanan anggota untuk lebih memberikan jaminan hari tua yakni setelah yang bersangkutan pensiun.
Usaha pinjaman juga ada bermacam-macam: pinjaman biasa, mendadak, mendadak khusus, dan pinjaman barang. Pinjaman biasa merupakan pinjaman anggota yang waktu pengembaliannya sampai 30 kali dengan jumlah maksimal pinjaman adalah 30 juta. Jasanya adalah 1,5 % dengan 0,5 % dikembalikan lagi ke anggota. Pinjaman mendadak waktu pengembaliannya hanya 1 bulan berikutnya dengan jasa 1,5 %. Mendadak khusus diperuntukkan bagi yang sudah punya pinjaman biasa dan mendadak. Mendadak khusus asal mulanya jika ada anggota yang memang betul-betul membutuhkan pinjaman misalnya karena ybs sakit dan sebagainya.
Jasa pembelian barang merupakan fasilitas yang diberikan koperasi bagi anggota yang akan membeli barang. Anggota cukup menyerahkan kwitansi pembelian suatu barang, kemudian koperasi mengganti sesuai dengan nilai yang tertulis dalam kwitansi. Barang yang dibeli beraneka macam: kebutuhan sehari-hari, almari, tv, tape recorder, laptop,dan sebagainya. Bahkan, belakangan juga bisa untuk pembelian motor. Ke depan juga barangkali perlu dipikirkan pembelian mobil bahkan untuk kredit rumah sekalipun. Untuk yang terakhir ini tentu perlu dilakukan kerja sama dengan asuransi agar resiko yang ditanggung koperasi maupun anggota bisa ringan.
Usaha yang lain misalnya pinjualan tiket sejatinya menguntungkan. Hanya saja selama ini belum bisa disusun pembukuan yang rapi agar setiap saat bisa diketahui laba usaha tersebut. Selain itu, jasa tiket juga hendaknya menunjukkan rute penerbangan setiap maskapai. Misalnya untuk Maskapai Garuda, rute Semarang-Jakarta ada 9 kali penerbangan dengan jam tertentu. Sehingga pemakai bisa memilih pada jam berapa ia akan berangkat dan pulang. Tentu hal ini disesuaikan juga dengan penerbangan selanjutnya artinya harus connect jika memang hal tersebut merupakan penerbangan lanjutan. Selain itu juga memperhatikan plafond anggaran yang disediakan dan rute kewajaran. Artinya ketika terbang ke Bali, tentu tidak melalui Jakarta tetapi melalui Surabaya.
Jasa pembayaran Listrik, Telpon, dan Speedy sudah berjalan normal. Peningkatan pelayanan ini bisa ditingkatkan misalnya setiap awal bulan seluruh pelanggan yang membayar lewat ini dipublish, sehingga memudahkan anggota dalam melakukan transaksi. Selain itu, usaha ini belum bisa menarik pelanggan dari luar kantor.
Usaha pembukaan toko perlu mendapatkan perhatian. Meskipun koperasi telah belanja kebutuhan anggota, namun faktanya sampai sekarang belum berjalan secara optimal. Hal ini dipahami karena barangkali belum ada orang yang stand by di toko. Meskipun demikian, beberapa alternatif misalnya model swalayan, artinya tanpa ditunggui pun para anggota bisa mengambil dan menghitung sendiri harganya. Setiap barang ditempeli dengan harganya. Namun, hal ini rawan menuai kerugian dari pihak koperasi. Idealnya, memang mencari orang yang concent menangani ini karena kenyataan pihak2 yang ditunjuk belum sepenuhnya bekerja secara maksimal.
Ada satu PR lagi kaitannya dengan koperasi terkait dengan perubahan status menjadi koperasi serba usaha, yakni persoalan pajak. Tahun 2011 kemarin, berdasarkan penghitungan pihak pajak, KSU Bangun Sejahtera harus membayar sejumlah Rp 3.151.750, 00 (tiga juga seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh rupiah). Ini tentu mengagetkan karena tidak biasanya koperasi harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pajak. Ini sebetulnya konsekuensi saja ketika status koperasi kita telah berubah menjadi KSU.
Oleh karena itu, jika bidang usaha KSU ini berkutat pada masalah rutinitas biasa menjadi eman. Pilihannya tinggal dua, pertama, membubarkan KSU dan mengembalikan ke posisi semula dengan tanpa pajak dan tetek bengeknya. Atau kedua, Perubahan kelembagaan KSU ini dibarengi dengan pengembangan bidang usaha. Secara pribadi, saya lebih memilih pilihan kedua, karena jika pilihan pertama yang diambil, meski kita cenderung aman (save) tetapi malah mundur ke belakang. Biaya yang telah dikeluarkan untuk perubahan kelembagaan dari KPRI menjadi KSU juga tidak sedikit; biaya notaris, dinas koperasi, biaya perubahan AD/ART, dan sebagainya.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, misalnya: pertama, menjaga dan melanjutkan usaha-usaha yang selama ini telan berjalan. Penataan pembukuan kas, kebijakan restrukturisasi  pinjaman yang terlalu lama, penertiban pencatatan setiap usaha, sistem kulakan terjadwal adalah beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Penyediaan nasi untuk makan siang anggota agaknya perlu mendapatkan tempat selain penjualan mie yang sudah berjalan.
Kedua, jika kita sepakat untuk membesarkan KSU kita maka koperasi ini harus diberi ruang untuk mengembangkan usaha-usaha lain di luar usaha konvensional selama ini. Selain itu, tentu dukungan dan dorongan dari seluruh anggota untuk turut berpartisipasi mengembangkan usaha ini. Dukungan nyata dari pimpinan lembaga merupakan prasyarat utama agar roda kegiatan koperasi mendapkan energi dan vitamin untuk maju.
Ketiga, sistem pengawasan koperasi harus ketat. Jika usaha koperasi telah besar tentu sistem pengawasan yang selama ini berjalan tidak memadai lagi. Perlu dilakukan sinergi bersama agar kerja pengurus juga nyaman yaitu pengawasan yang integral sehingga kerja-kerja pengurus menjadi kompak dan selaras dengan kebutuhan para anggota. Pada hakikatnya, keberhasilan usaha koperasi adalah resultan keberhasilan seluruh stakeholder yang terlibat. Sehingga benar, sukses pengurus adalah sukses seluruh anggota.
Wallahu’alam


Indonesia, 20 April 2012

1 Response to "KSU Bangun Sejahtera"

  1. Unknown says:

    Ada beberapa langkah yang bisa ditempuh :
    1. Berjalan sesuai dengan keadaan sekarang
    2. Modifikasi
    3. Membubarkan diri dan membentuk yang baru

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates | Best Credit Cards