Evolusi Al-Pavingi
21.24
ISLAMIC RESEARCH
, Posted in
Artikel
,
0 Comments
AL-PAVINGI,
AL-GHAZEBO, AL-IKHLAS
Oleh:
Aji Sofanudin
Evoluasi adalah teori
yang mendapat tempat dalam berbagai bidang. Robert C Darwin mengutarakan teori
evolusi yang amat terkenal. Singkat kata, asal mula manusia berasal dari
leluhur kera yang telah mengalami evolusi. Meskipun, menuai pro dan kontra,
terutama setelah spesies manusia seperti sekarang ini, terus ia akan berubah
apa lagi? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab. Demikian juga, Karel A Streenbring
mengemukakan teori evolusi pendidikan Islam; Pesantren, Madrasah, Sekolah.
Meskipun dalam realitasnya ketiga komponen tersebut sejatinya masih eksis
sampai sekarang. Artinya, Pesantren masih tumbuh dan berkembang. Demikian juga,
madrasah juga masih eksis hingga sekarang, baik madrasah yang khusus mengkaji
ilmu keislaman (tafaqqahu fi al-din)
dalam bentuk madin maupun madrasah formal dalam bentuk MI, MTs, MA. Sekolah
Islam sekarang bermunculan dalam bentuk Islam Terpadu. Fenomena SDIT dan SMP IT
sekarang nampaknya sedang booming,
dan di beberapa tempat memang sempat menggusur madrasah.
Di perumahan tempat
saya tinggal, Perum Pondok Hijau Ngaliyan pun ada fenomena evolusi. Dari sisi
kegiatan olah raga warga kita bisa melihat perubahan aktivitas warga. Ketika
perumahan ini masih sedikit, banyak warga yang melakukan aktivitas jalan kaki
atau jalan sehat. Pagi-pagi buta, banyak warga yang jalan-jalan mengelilingi
kompleks perumahan. Kemudian muncul, bulu tangkis. Berbulan-bulan kegiatan
warga banyak melakukan bulu tangkis. Sore hari dan bahkan sampai berlarut-larut
malam menjadi kegiatan ini menjadi wajib terutama di malam minggu. Bahkan,
kegiatan ini masuk dalam perlombaan kegiatan peringatan HUT RI atau 17-an.
Namun, sekarang kegiatan tersebut berhenti dan mati. Setelah itu muncul,
sepeda. Sebagian warga sering sekali melakukan jalan-jalan santai dengan
sepeda. Bahkan, rutenya tidak hanya sampai simpang 5 atau Limut tetapi bahkan
sampai ke Bandungan yang jaraknya kurang lebih 50 km dari perumahan pondok
hijau. Namun, aktivitas bersepeda warga sekarang pun menyusut. Saat ini, sedang
ramai melakukan tenis meja. Kebetulan ada salah seorang warga yang membeli meja
tenis dan ditaruh di depan rumahnya. Sontak, aktivitas warga sekarang adalah
bermain tenis meja. Dengan demikian, bisa disimpulkan evolusi olah raga di perum
pondok hijau adalah: jalan sehat-bulu tangkis, sepeda santai, kemudian tenis
meja.
Demikian juga, dalam
bidang keagamaan. Tempat pertama untuk melakukan sholat berjamaah di perumahan
pondok hijau adalah depan rumah, tepatnya di jalan berpaving blok D yang
kebetulan agak lebar. Ketika bulan Ramadhan tiba, tepatnya dua kali bulan
Ramadhan, aktivitas warga untuk sholat tarawih dan shubuh dilakukan di Paving.
Sehingga waktu itu muncul istilah Musholla Al-Pavingi. Kemudian lambat laun
muncul aspirasi untuk membangun musholla. Namun, usulan tersebut menuai pro dan
kontra meskipun akhirnya disepakati perlunya dibangun sebuah musholla. Tetapi
perdebatan yang panjang di beberapa kali forum rapat RT menjadikan pembahasan
pembangunan musholla berlarut-larut. Muncul pula gagasan untuk membuat gazebo
sebagai tempat untuk pertemuan warga. Dus, singkat cerita dibangunlah bangunan
tanpa nama yang mirip dengan Gazebo, terbuka dan berbentuk kotak 7m x 7m. Di
pertengahan pembangunan, di buat tempat moncong ke depan dengan maksud sebagia
tempat imam. Setelah jadi juga kemudian
diberi kubah. Dengan demikian, jadilah bangunan tanpa nama; Gazebo Mushola atau
Mushola Gazebo atau bangunan multi fungsi. Saya menyebutnya Musholla Al-Gazebo.
Seiring dengan
perjalanan waktu, mushola itu tidak mungkin diberi nama Al-Ghazebo. Banyak
aspirasi yang muncul namun tidak ada pembahasan khusus untuk memberi nama apa
pada bangunan tersebut. Baik rapat RT ataupun kegiatan takmir tidak pernah dibahas
masalah pemberian nama. Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad bulan pebruari
2012, tanpa disengaja disepakti pemberian nama untuk Musholla tersebut. Sebelum
pembukaan, H Fachrurozi, selaku takmir menyampaikan bahwa mushola ini baru saja
memasang listrik sendiri dan untuk kepentingan administrasi di PLN ketika saya
ditanya musholla namanya apa, tanpa pikir panjang langsung saya jawab
Al-Ikhlas, demikian ceritanya. Meski peringatan Maulid Nabi, penceramah waktu
itu, H Taufik Hidayat menyampaikan topik di luar masalah maulid nabi yakni tentang
Ikhlas, Sabar, dan Syukur. Pada akhir
acara, pembawa acara menyampaikan bahwa bagaimana kalau disepakati saja nama
Musholla ini adalah Al-Ikhlas, seperti tadi usulah Pak Rozi dan tema ceramah
pada saat ini. Sontak jamaah yang hadir menyatakan kesetujuannya. Tidak ada
yang protes tentang pemberian nama Al-Ikhlas tersebut. Dengan demikian, pada hari
kamis, tepatnya tanggal 2-2-2012 bagunan tersebut resmi diberi nama Musholla
Al-Ikhlas. Semoga seluruh warga ikhlas menerima pemberian nama musholla itu.
Kini, selain untuk kegiatan sholat jamaah, terutama Maghrib, Isya, dan Shubuh, Musholla
tersebut juga kerap dijadikan tempat pertemuan/rapat rutin warga.
Indonesia,
17 April 2012
0 Response to "Evolusi Al-Pavingi"
Posting Komentar