Evolusi Al-Pavingi


AL-PAVINGI, AL-GHAZEBO, AL-IKHLAS
Oleh: Aji Sofanudin

Evoluasi adalah teori yang mendapat tempat dalam berbagai bidang. Robert C Darwin mengutarakan teori evolusi yang amat terkenal. Singkat kata, asal mula manusia berasal dari leluhur kera yang telah mengalami evolusi. Meskipun, menuai pro dan kontra, terutama setelah spesies manusia seperti sekarang ini, terus ia akan berubah apa lagi? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab. Demikian juga, Karel A Streenbring mengemukakan teori evolusi pendidikan Islam; Pesantren, Madrasah, Sekolah. Meskipun dalam realitasnya ketiga komponen tersebut sejatinya masih eksis sampai sekarang. Artinya, Pesantren masih tumbuh dan berkembang. Demikian juga, madrasah juga masih eksis hingga sekarang, baik madrasah yang khusus mengkaji ilmu keislaman (tafaqqahu fi al-din) dalam bentuk madin maupun madrasah formal dalam bentuk MI, MTs, MA. Sekolah Islam sekarang bermunculan dalam bentuk Islam Terpadu. Fenomena SDIT dan SMP IT sekarang nampaknya sedang booming, dan di beberapa tempat memang sempat menggusur madrasah.
Di perumahan tempat saya tinggal, Perum Pondok Hijau Ngaliyan pun ada fenomena evolusi. Dari sisi kegiatan olah raga warga kita bisa melihat perubahan aktivitas warga. Ketika perumahan ini masih sedikit, banyak warga yang melakukan aktivitas jalan kaki atau jalan sehat. Pagi-pagi buta, banyak warga yang jalan-jalan mengelilingi kompleks perumahan. Kemudian muncul, bulu tangkis. Berbulan-bulan kegiatan warga banyak melakukan bulu tangkis. Sore hari dan bahkan sampai berlarut-larut malam menjadi kegiatan ini menjadi wajib terutama di malam minggu. Bahkan, kegiatan ini masuk dalam perlombaan kegiatan peringatan HUT RI atau 17-an. Namun, sekarang kegiatan tersebut berhenti dan mati. Setelah itu muncul, sepeda. Sebagian warga sering sekali melakukan jalan-jalan santai dengan sepeda. Bahkan, rutenya tidak hanya sampai simpang 5 atau Limut tetapi bahkan sampai ke Bandungan yang jaraknya kurang lebih 50 km dari perumahan pondok hijau. Namun, aktivitas bersepeda warga sekarang pun menyusut. Saat ini, sedang ramai melakukan tenis meja. Kebetulan ada salah seorang warga yang membeli meja tenis dan ditaruh di depan rumahnya. Sontak, aktivitas warga sekarang adalah bermain tenis meja. Dengan demikian, bisa disimpulkan evolusi olah raga di perum pondok hijau adalah: jalan sehat-bulu tangkis, sepeda santai, kemudian tenis meja.
Demikian juga, dalam bidang keagamaan. Tempat pertama untuk melakukan sholat berjamaah di perumahan pondok hijau adalah depan rumah, tepatnya di jalan berpaving blok D yang kebetulan agak lebar. Ketika bulan Ramadhan tiba, tepatnya dua kali bulan Ramadhan, aktivitas warga untuk sholat tarawih dan shubuh dilakukan di Paving. Sehingga waktu itu muncul istilah Musholla Al-Pavingi. Kemudian lambat laun muncul aspirasi untuk membangun musholla. Namun, usulan tersebut menuai pro dan kontra meskipun akhirnya disepakati perlunya dibangun sebuah musholla. Tetapi perdebatan yang panjang di beberapa kali forum rapat RT menjadikan pembahasan pembangunan musholla berlarut-larut. Muncul pula gagasan untuk membuat gazebo sebagai tempat untuk pertemuan warga. Dus, singkat cerita dibangunlah bangunan tanpa nama yang mirip dengan Gazebo, terbuka dan berbentuk kotak 7m x 7m. Di pertengahan pembangunan, di buat tempat moncong ke depan dengan maksud sebagia tempat imam. Setelah jadi  juga kemudian diberi kubah. Dengan demikian, jadilah bangunan tanpa nama; Gazebo Mushola atau Mushola Gazebo atau bangunan multi fungsi. Saya menyebutnya Musholla Al-Gazebo.
Seiring dengan perjalanan waktu, mushola itu tidak mungkin diberi nama Al-Ghazebo. Banyak aspirasi yang muncul namun tidak ada pembahasan khusus untuk memberi nama apa pada bangunan tersebut. Baik rapat RT ataupun kegiatan takmir tidak pernah dibahas masalah pemberian nama. Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad bulan pebruari 2012, tanpa disengaja disepakti pemberian nama untuk Musholla tersebut. Sebelum pembukaan, H Fachrurozi, selaku takmir menyampaikan bahwa mushola ini baru saja memasang listrik sendiri dan untuk kepentingan administrasi di PLN ketika saya ditanya musholla namanya apa, tanpa pikir panjang langsung saya jawab Al-Ikhlas, demikian ceritanya. Meski peringatan Maulid Nabi, penceramah waktu itu, H Taufik Hidayat menyampaikan topik di luar masalah maulid nabi yakni tentang Ikhlas, Sabar, dan Syukur. Pada akhir acara, pembawa acara menyampaikan bahwa bagaimana kalau disepakati saja nama Musholla ini adalah Al-Ikhlas, seperti tadi usulah Pak Rozi dan tema ceramah pada saat ini. Sontak jamaah yang hadir menyatakan kesetujuannya. Tidak ada yang protes tentang pemberian nama Al-Ikhlas tersebut. Dengan demikian, pada hari kamis, tepatnya tanggal 2-2-2012 bagunan tersebut resmi diberi nama Musholla Al-Ikhlas. Semoga seluruh warga ikhlas menerima pemberian nama musholla itu. Kini, selain untuk kegiatan sholat jamaah, terutama Maghrib, Isya, dan Shubuh, Musholla tersebut juga kerap dijadikan tempat pertemuan/rapat rutin warga.


Indonesia, 17 April 2012

0 Response to "Evolusi Al-Pavingi"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates | Best Credit Cards