Penelitian Kebijakan


DESAIN PENELITIAN KEBIJAKAN
Oleh
Prof Dr Erman Aminullah, MSc Apth (LIPI)

Penelitian ilmiah pada intinya adalah kegiatan oleh seorang peneliti yang menghasilkan pengetahuan (knowledge) atau ilmu pengetahuan (science). Kegiatan penelitian bisa diukur melalui (1) kontribusi (temuan, pembaharuan, penerapan). Laporan penelitian setidaknya merefleksikan ketiga hal tersebut yakni temuan, pembaharua, atau penerapan. Jika tidak, maka sesungguhnay kegiatan penelitian menjadi sia-sia, (2) metode (hipotesis menjadi tesis, tidak jelas menjadi terang benerang). Keseluruhan tahapan-tahapan di dalam membawa masalah/hipotesis menjadi solusi/tesis. Metode ilmiah adalah baku dan bisa diuji, memiliki reability. Contoh peristiwa “air bisa menjadi blue energy”, bukan penelitian karena metode tidak bisa diuji, (3) analitis, detail, rinci, dan logis. Itulah pekerjaan penelitian sifatnya kontributif, metodenya ilmiah, dan hasilnya merupakan analitis.
Penelitian ilmiah dalam ranah Input-Proses-Out put, berada pada ranah Proses. Inputnya bisa berupa objek, alat iklim. Sedangkan out put nya adalah pengetahuan/ilmu pengetahuan yang bersifat kontributif, metode, dan analitis. Penelitian berbeda dengan pengkajian dan penyelidikan. Penelitian melakukan keseluruhan proses, deduksi logis dan generalisasi empiris. Sedangkan tekanan kajian bersifat analitis sintesis (kumpulan data statistik). Sementara Penyelidikan/investigasi biasanya dilakukan oleh wartawan, hasilnya informasi data apa adanya (tidak ada analisis). Hasilnya berupa informasi tentang fakta-fakta.
  Jenis penelitian bisa dilihat berdasarkan (1) tujuan, (2) elemen dasar, (3) proses. Berdasarkan tujuan dikenal ada eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif. Eksploratif mendalami persoalan (studi kasus, antropologi) menstrukturkan persoalan baru. Bahkan melakukan riset aksi. Penelitian deskriptif menggambarkan apa adanya. Penelitian eksplanatif menjelaskan bagaimana itu terjadi dan mengapa itu terjadi.
Berdasarkan elemen-elemen dasar (1) lintas seksi, cross sectional. Beberapa aspek/dimensi dalam satu waktu. (2) kecenderungan/trend studies. Meneliti hal yang sama dengan beberapa waktu, (3) Panel/gabungan. Objeknya sama tapi beberapa kali waktu.
Berdasarkan proses (1) kualitatif (historis, deskriptif), kualitatif historis analisis terhadap sumber, analisis (perbandingan, penafsiran, normatif) terhadap data (2) teoretis: penelitian filsafat, penelitian matematika (3) eksperimental, mencoba dengan kondisi, (4) perekayasaan, membuat sesuai rancangan.
Metode penelitian adalah tahapan proses yang menghasilkan pengetahuan/ilmu pengetahuan berbentuk: penjelasan, pemahaman, tesis. Metode penelitian adalah baku yang menghasilkan ilmu pengetahuan (science). Penjelasan, pemahaman, atau tesis adalah hasil dari ilmu pengetahuan.
Jenis penelitian dapat dibagi menjadi tiga (1) penelitian kuantitatif, (2) penelitian kualitatif, dan (3) penelitian kebijakan, watak pemecahan masalah. Bagaimana membawa masalah menjadi solusi. Kuantitatif bersifat linear, berurut.  Kuantitatif berasal dari masalah-hipotesis uji-pengumpulan dan pengolahan data, analisis, dan tesis. Penelitian kualitatif tidak linear tapi ada feedback. Tujuannya adalah mengkonstruksi persoalan yang sebelumnya tidak jelas menjadi jelas. Prosesnya melalui verstehen (pemahaman), perlu verifikasi, pengecekan ulang, trianggulasi. Prosesnya: masalah-hipotesis
Penelitian kebijakan bisa kuantitatif dan bisa kualitatif. Kekuatan kebijakan bagiamana kita menstrukturkan/memodelkan persoalan. Jika modelnya adalah given/terukur maka kuantitatif. Masalah dan model dirumuskan secara lengkap memperhatikan semua aspek dan pihak. Rancangan teknik, prosedur, alat pengumpulan dan pengolahan data, analisis bisa dirinci secara ketat (kuantitatif) bisa juga dirinci tapi fleksibel (kualitatif). Penarikan kesimpulan dapat bersifat deduksi atau induksi model sebagai alat bantu memecahkan masalah. Orientasi penelitian kebijakan adalah masalah dan problem solving.
Kerangka acuan (TOR) berisi latar belakang masalah, tujuan/sasaran keluaran, lingkup/batasan. Sedangkan proposal ditambah bingkai analitis (analitical framework, hipotesis), metode penelitian (pendekatan, metode, variabel dan indikator). Desain penelitian perlu dilengkapi rencana penelitian (teknik analisis, prosedur, alat, bahan dan rencana penelitian), referensi, dan lampiran (biaya, dll). Desain penelitian adalah cetak biru kerja rinci dan teliti dari awal sampai akhir.
Format desain penelitian kebijakan terdiri atas pendahuluan (konteks, fokus, signifikansi, dan tujuan), bingkai analitik (batas/lingkup, model penelitian), metode penelitian (cara pengumpulan data, cara analisis data, cara penyimpulan), rencana penelitian (teknik, prosedur, alat, bahan), serta referensi dan lampiran.
Fokus penelitian kebijakan berisi benda gejala yang menarik yang mengandung persoalan kebijakan. Masalah tersebut memiliki relevansi publik, orang banyak, bukan pribadi/kelompok (Public relevance), memiliki skala dampak yang luas (large-scale impact), banyak orang yang terkait di dalamnya (multi-stakeholder).
Peneliti kebijakan sebaiknya berfikir sistematis bukan reaktif. Dalam melihat masalah peneliti berfikir mencari akar masalah. Peneliti kebijakan tidak melihat masalah dengan MBO, manajemen by objekctive.
Model adalah operasionalisasi atau penyederhanaan. Model adalah maket. Model merupakan konstruksi realita yang disederhanakan. Dalam desain penelitian kebijakan pemodelan yang baik memiliki kebijakan pengungkit, peka mengubah masalah menjasi solusi, peka menggerakan perubahan menuju sasaran.
Masalah menjadi solusi.
Desain penelitian adalah cetak biru/rencana membawa masalah menuju solusi berisi rumusan masalah kebijakan yang jelas dan dapat dikaji. Bingkai analitik yang betul dan dapat menjelaskan masalah yang diteliti. Metode yang tepat. Rencana yang terancang dengan rinci secara baik. Teknik analisis dan sintesis/penarikan simpulan yang logis menghasilkan solusi.
Wallahu’alam


Diolah oleh Aji Sofanudin
Pada Materi Workshop Relevansi Topik-topik Penelitian Bandungan

0 Response to "Penelitian Kebijakan"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates | Best Credit Cards