Madrasah sbg sekolah terpadu


Mewujudkan Madrasah sebagai Sekolah Islam Terpadu,
Plus, dan Unggulan
Oleh: Aji Sofanudin

Ketika penulis bertanya kepada kasi Mapenda di suatu Kabupaten di Jawa Tengah, mengapa tidak memasukkan putra-putrinya ke madrasah, tetapi justru ketiga putranya disekolahkan ke SD, lebih tepatnya SDIT?. Beliau menjawab, sebenarnya antara SDIT dan madrasah tidak ada perbedaan mas. Isinya sama persis, mapel yang diajarkan juga sama. Perbedaanya hanya satu yakni soal kemasan. Banyak madasah tidak pandai mengemasnya sehingga menarik.
Jawaban tersebut melagakkan sekaligus meresahkan. Melegakan karena adanya pengakuan kognitif dari orang yang kompeten akan potensi madrasah yang besar. Meresahkan karena secara perilaku menginformasikan ketidakpercayaan terhadap dunia madrasah. Idealnya tentu, pemimpin madrasah memberikan teladan untuk menyengkuyung madrasah agar maju. Kalaupun kemasan madrasah belum menarik, beliau jualah salah satu yang harus bertanggung jawab terhadap kemasan madrasah agar menarik. Sehingga, nilai jual madrasah menjadi tinggi. Dan, masyarakat berbondong-bondong untuk mempercayakan anaknya ke madrasah.

Madrasah yang Diminati
Dalam suatu diskusi dengan temen-temen kepala MI dan MTs terungkap beberapa hal yang menjadikan madrasah diminati masyarakat.  Dalam bahasa mudah, madrasah harus mempunyai idealisme. Tentu harapan tetap ada agar madrasah menjadi sekolah terpadu, plus, dan unggulan. Beberapa hal menjadi perhatian agar bisa mendongkrak minat masyarakat terhadap madrasah adalah sebagai berikut.
1.      Nilai prestasi akademik / UN baik
Prestasi adalah mantra agar sesuatu bernilai. Apapun profesi dan aktivitas kita memang prestasi adalah kata kunci. Dalam dunia pendidikan prestasi tentu menyangkut tiga hal; prestasi madrasah, prestasi guru, dan prestasi siswa. Madrasah ideal adalah madrasah yang berprestasi di berbagai bidang. Demikian juga, gurunya harus berprestasi serta memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan madrasah. Namun, untuk kepentingan publikasi prestasi siswa dalam UN adalah yang paling mudah dilihat oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pencapaian UN adalah mutlak agar madrasah tidak dilihat sebelah mata oleh masyarakat. Pencapaian UN merupakan suatu keharusan. Lebih penting juga adalah publikasi yang madrasah terhadap prestasi UN yang telah diraih madrasah.
Konon, beberapa UPTD Dinas Pendidikan, ketika madrasah yang mendapat ranking prestasi UN biasanya tidak publikasikan. Tetapi jika pihak sekolah yang mendapatkan ranking prestasi UN, selain dipublikasikan juga mendapatkan piala bergilir. Bentuk pendzoliman dinas terhadap madrasah hemat kami tidak perlu disikapi negatif. Toh, pihak madrasah bisa membuat publikasi sendiri tentang prestasi UN tersebut. Meskipun tentu hal itu, tentu sangat disayangkan.
2.      Berakhlaq mulia, memiliki ketaatan beragama
Persoalan akhlak dalam pendidikan madrasah merupakan sesuatu yang sentral. Bahkan, kehadiran Nabi Muhammad ke muka bumi pada hakikatnya adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Sehingga, persoalan akhlak menjadi sentral dalam kegiatan di madrasah. Tidak hanya terhadap siswa, termasuk juga pihak kepala dan guru yang memberikan teladan akhlak yang baik bagi masyarakat di lingkungan sekitar.
Bahkan, beberapa MI justru menjadikan jualan akhlak ini lebih penting daripada prestasi UN sekalipun. Pembiasan-pembiasaan yang di madrasah kaitannya dengan pembentukan akhlak menjadi sangat sentral agar madrasah diminati masyarakat; berjabat tangan dengan guru, mengingatkan sholat malam (tahajud call), dan pelibatan siswa untuk membantu kegiatan di masyarakat.
Aktivitas siswa madrasah baik untuk kegiatan ibadah (sholat berjamaah) maupun kegiatan sosial ada baiknya membaur dengan masyarakat sekitar. Dengan demikian, akan terjalin komunikasi intensif antara pihak madrasah dengan masyarakat.

3.      Banyak lulusan siswa/out came diterima di sekolah favorit, pesantren
Out put siswa dalam akademik maupun akhlak adalah penting. Tetapi outcome siswa dalam arti banyak yang diterima di pendidikan favourit (madrasah, sekolah, ataupun pesantren) juga tidak kalah penting. Sebagai bentuk publikasi yang mudah dilihat adalah diterima lulusan madrasah di berbagai lembaga yang bonafide.
4.      Mempunyai prestasi non akademik seperti olah raga, lomba pidato, dsb
Tidak kalah penting juga adalah prestasi siswa di bidang non akademik. Banyak kegiatan lomba-lomba yang harus diikuti oleh pihak madrasah agar eksistensinya diakui. Apapun lombanya, idealnya pihak madrasah selalu mengikutkan siswa-siswinya. Jangan ada pikiran pihak madrasah rugi jika mengikutkan perlombaaan untuk anak didiknya. Apalagi kalau hanya alasan takut kalah.
5.      Memiliki program unggulan
Program unggulan mestinya dilakukan di madrasah yang dapat mendongkrak nilai jual madrasah di antaranya adalah: Tahfidzulqur’an, kemampuan bahasa Arab/Inggris, mampu memimpin ibadah sesuai kebutuhan masyarakat seperti tahlilan, memiliki program pembiasaan untuk memembentuk akhlaqul karimah dan ibadah sunnah, full day school, serta penguasaan IT.

Demikian beberapa hal yang patut dilakukan pihak madrasah agar bisa mendongkrak nilai jual madrasah. Satu hal yang perlu diingat, meskipun isinya sudah menarik namun jika tidak disajikan dengan kemasan yang menarik, maka bisa jadi langkah Pak Kasi Mapenda tersebut akan banyak yang meniru. Wallahu’alam.


Magelang, 14 April 2012

0 Response to "Madrasah sbg sekolah terpadu"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates | Best Credit Cards