Madrasah sbg sekolah terpadu
18.08
ISLAMIC RESEARCH
, Posted in
Artikel
,
0 Comments
Mewujudkan Madrasah sebagai Sekolah Islam Terpadu,
Plus, dan Unggulan
Oleh: Aji Sofanudin
Ketika
penulis bertanya kepada kasi Mapenda di suatu Kabupaten di Jawa Tengah, mengapa
tidak memasukkan putra-putrinya ke madrasah, tetapi justru ketiga putranya disekolahkan
ke SD, lebih tepatnya SDIT?. Beliau menjawab, sebenarnya antara SDIT dan
madrasah tidak ada perbedaan mas. Isinya sama persis, mapel yang diajarkan juga
sama. Perbedaanya hanya satu yakni soal kemasan. Banyak madasah tidak pandai
mengemasnya sehingga menarik.
Jawaban
tersebut melagakkan sekaligus meresahkan. Melegakan karena adanya pengakuan
kognitif dari orang yang kompeten akan potensi madrasah yang besar. Meresahkan
karena secara perilaku menginformasikan ketidakpercayaan terhadap dunia madrasah.
Idealnya tentu, pemimpin madrasah memberikan teladan untuk menyengkuyung madrasah agar maju. Kalaupun kemasan madrasah belum
menarik, beliau jualah salah satu yang harus bertanggung jawab terhadap kemasan
madrasah agar menarik. Sehingga, nilai jual madrasah menjadi tinggi. Dan,
masyarakat berbondong-bondong untuk mempercayakan anaknya ke madrasah.
Madrasah yang Diminati
Dalam
suatu diskusi dengan temen-temen kepala MI dan MTs terungkap beberapa hal yang
menjadikan madrasah diminati masyarakat.
Dalam bahasa mudah, madrasah harus mempunyai idealisme. Tentu harapan
tetap ada agar madrasah menjadi sekolah terpadu, plus, dan unggulan. Beberapa
hal menjadi perhatian agar bisa mendongkrak minat masyarakat terhadap madrasah
adalah sebagai berikut.
1. Nilai
prestasi akademik
/ UN baik
Prestasi adalah mantra agar sesuatu bernilai. Apapun profesi dan aktivitas
kita memang prestasi adalah kata kunci. Dalam dunia pendidikan prestasi tentu
menyangkut tiga hal; prestasi madrasah, prestasi guru, dan prestasi siswa.
Madrasah ideal adalah madrasah yang berprestasi di berbagai bidang. Demikian
juga, gurunya harus berprestasi serta memiliki komitmen yang tinggi untuk
memajukan madrasah. Namun, untuk kepentingan publikasi prestasi siswa dalam UN
adalah yang paling mudah dilihat oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pencapaian UN adalah mutlak agar madrasah tidak dilihat
sebelah mata oleh masyarakat. Pencapaian UN merupakan suatu keharusan. Lebih
penting juga adalah publikasi yang madrasah terhadap prestasi UN yang telah
diraih madrasah.
Konon, beberapa UPTD Dinas Pendidikan, ketika madrasah yang mendapat
ranking prestasi UN biasanya tidak publikasikan. Tetapi jika pihak sekolah yang
mendapatkan ranking prestasi UN, selain dipublikasikan juga mendapatkan piala
bergilir. Bentuk pendzoliman dinas
terhadap madrasah hemat kami tidak perlu disikapi negatif. Toh, pihak madrasah
bisa membuat publikasi sendiri tentang prestasi UN tersebut. Meskipun tentu hal
itu, tentu sangat disayangkan.
2. Berakhlaq
mulia, memiliki ketaatan beragama
Persoalan akhlak dalam pendidikan madrasah merupakan sesuatu yang sentral.
Bahkan, kehadiran Nabi Muhammad ke muka bumi pada hakikatnya adalah untuk
memperbaiki akhlak manusia. Sehingga, persoalan akhlak menjadi sentral dalam
kegiatan di madrasah. Tidak hanya terhadap siswa, termasuk juga pihak kepala
dan guru yang memberikan teladan akhlak yang baik bagi masyarakat di lingkungan
sekitar.
Bahkan, beberapa MI justru menjadikan jualan akhlak ini lebih penting
daripada prestasi UN sekalipun. Pembiasan-pembiasaan yang di madrasah kaitannya
dengan pembentukan akhlak menjadi sangat sentral agar madrasah diminati
masyarakat; berjabat tangan dengan guru, mengingatkan sholat malam (tahajud call), dan pelibatan siswa
untuk membantu kegiatan di masyarakat.
Aktivitas siswa madrasah baik untuk kegiatan ibadah (sholat berjamaah)
maupun kegiatan sosial ada baiknya membaur dengan masyarakat sekitar. Dengan
demikian, akan terjalin komunikasi intensif antara pihak madrasah dengan
masyarakat.
3. Banyak
lulusan siswa/out came diterima di sekolah favorit, pesantren
Out put siswa dalam akademik maupun akhlak adalah penting. Tetapi outcome
siswa dalam arti banyak yang diterima di pendidikan favourit (madrasah,
sekolah, ataupun pesantren) juga tidak kalah penting. Sebagai bentuk publikasi
yang mudah dilihat adalah diterima lulusan madrasah di berbagai lembaga yang
bonafide.
4. Mempunyai
prestasi non akademik seperti olah raga,
lomba pidato, dsb
Tidak kalah penting juga adalah prestasi siswa di bidang non akademik.
Banyak kegiatan lomba-lomba yang harus diikuti oleh pihak madrasah agar
eksistensinya diakui. Apapun lombanya, idealnya pihak madrasah selalu
mengikutkan siswa-siswinya. Jangan ada pikiran pihak madrasah rugi jika
mengikutkan perlombaaan untuk anak didiknya. Apalagi kalau hanya alasan takut
kalah.
5. Memiliki
program unggulan
Program unggulan mestinya dilakukan di madrasah yang dapat mendongkrak
nilai jual madrasah di antaranya adalah: Tahfidzulqur’an, kemampuan bahasa Arab/Inggris, mampu
memimpin ibadah sesuai kebutuhan masyarakat seperti tahlilan, memiliki program
pembiasaan untuk memembentuk akhlaqul karimah dan ibadah sunnah, full day school, serta penguasaan IT.
Demikian beberapa hal yang patut dilakukan pihak madrasah
agar bisa mendongkrak nilai jual madrasah. Satu hal yang perlu diingat,
meskipun isinya sudah menarik namun jika tidak disajikan dengan kemasan yang
menarik, maka bisa jadi langkah Pak Kasi Mapenda tersebut akan banyak yang
meniru. Wallahu’alam.
Magelang,
14 April 2012
0 Response to "Madrasah sbg sekolah terpadu"
Posting Komentar